Banyak teman dan tawa di luar jendela. Pun cerita-cerita yang dulunya rahasia. Juga tanya yang memaksa masuk lewat jendela. Bolehkah kubawa masuk hanya tawa, tanpa tanya? Tanya hanya membangkitkan nyeri, tawa cukup menenangkan -- kurasa. Di atas segalanya, syukur atas semua rasa, kupanjatkan pada Sang Maha. Tapi Gusti, bolehkah Gusti kirimkan lagi lewat jendela, rasa percaya?
No comments:
Post a Comment