Air mata surut, kesedihan berjalan menjauh, lebih cepat dari yang kukira. Aku yakin yang kemarin bukanlah sekedar euforia, hanya aku yang sudah terbiasa. Yang masih tertinggal adalah bagian tersulit -- ketidakpercayaan. Yang satu itu berakar kuat sekali sejak luka yang lalu, dan membuatku selalu ingin melarikan diri. Aku sudah tak kuat lari lagi. Aku ingin berhenti. Tolong.
No comments:
Post a Comment