Sunday, May 19, 2013

Tuan Penyusup

Bulan hidup.
Mata menutup.
Rindu meletup.
Rasa tak kunjung redup.

Relungku jadi tak cukup!

Sepi meraup.
Hasrat menguncup.

"Jangan ditutup!"
Bisik Asa sayup-sayup.
Dia memang layak tiup.

Kuat-kuat kuhirup.
Biar tercakup.
Masih sela setangkup.


Bilamana keberuntungan mengecup?
Saat bibir terkatup, nyawa tertelungkup?!

. . . .

Ah kau kejam, Tuan Penyusup.